Proyek Jembatan Dipul-Tetoat Dipastikan Rampung Tahun Ini, Rentanubun: Akhir Desember Uji Coba

0
Potret Jembatan Dian Pulau-Tetoat di Kecamatan Hoat Sorbay, Kabupaten Maluku Tenggara. Foto: Gery Ngamel

Potret Jembatan Dian Pulau-Tetoat di Kecamatan Hoat Sorbay, Kabupaten Maluku Tenggara. Foto: Gery Ngamel

Di akhir Desember ditargetkan mulai uji coba pembukaan atau open traffic.


Langgur, Wartaakurat.com – Pelaksana Lapangan PT. Yusofa, Anderias Rentanubun, mengonfirmasi progress pembangunan jembatan Dian Pulau (DiPul)-Tetoat di Kecamatan Hoat Sorbay, Kabupaten Maluku Tenggara. Andre memastikan pengerjaan konstruksi jembatan Dipul-Tetoat rampung tahun ini.

Andre mengungkapkan, rencananya awal Desember 2024 mendatang akan dimulai tahap pengecoran bentang jembatan. Selanjutnya di akhir Desember ditargetkan mulai uji coba pembukaan atau open traffic.

“Awal Desember ini sudah mulai dilakukan cor dak dan akhir Desember dilakukan uji coba pembukaan,” kata Andre singkat kepada Warta Akurat, Minggu (17/11/2024).

Seperti yang diketahui, panjang total jembatan DiPul-Tetoat mencapai 120 meter, lebar 9,7 meter dan total ketinggian sekitar 24 meter dari permukaan air tertinggi. Tinggi lengkung bawah 21 meter.

Sedangkan bentang utama jembatan ini menggunakan rangka baja pelengkung tipe menerus (steel trough arch bridge) kelas A.

Adapun proyek multi years jembatan lengkung DiPul-Tetoat mulai digarap sejak 2013 dan telah menguras APBD Provinsi Maluku mencapai Rp40,1 miliar.

Sementara itu, proses pengerjaan jembatan penghubung wilayah pesisir barat Pulau Kei Kecil ini dilakukan secara bertahap, dengan alokasi nilai anggaran berbeda-beda tiap tahun.

Sesuai data yang dihimpun Warta Akurat, Pemerintah Provinsi Maluku mengucurkan dana awal sebesar Rp500 juta pada 2013. Lalu, barulah di 2015 dialokasikan Rp2,8 miliar untuk pembangunan tahap pertama dengan nilai realisasi Rp2,6 miliar.

Selanjutnya, di tahun 2016 sebesar 26,5 miliar, realisasinya Rp25,6 miliar. Tiga tahun kemudian, tepatnya di tahun 2019, Pemprov Maluku kembali mengalokasikan Rp10,2 miliar dan terealisasi sebesar Rp9,8 miliar.

Pengerjaan jembatan DiPul-Tetoat sempat terhenti sekitar dua tahun lamanya hingga 2021, sebab diketahui anggaran yang digelontorkan pemerintah tersebut tak cukup.

Lantas, atas desakan DPRD, Pemprov Maluku pada tahun 2022 kembali mengucurkan APBD senilai Rp7,9 miliar. Dengan nilai anggaran ini pemerintah pun menargetkan pekerjaan bisa rampung dan jembatan bisa dioperasikan tahun itu juga.

Sayangnya, target meleset. Proyek pembangunan jembatan DiPul-Tetoat dihentikan sementara, karena adanya temuan ketidaksesuaian dalam pemasangan rangka jembatan. Temuan ini sesuai kajian dari Komisi Keamanan Jembatan dan Terowongan Jalan (KKJTJ) Kementerian PUPR.

Akibat dari situasi itu Pemprov Maluku lalu menarik sisa dana Rp3 milyar ke kas daerah. Pengerjaan pun mandek sekitar satu tahun dan baru dilanjutkan lagi pada September 2024, dengan anggaran senilai Rp2,9 miliar.

Kontrak pekerjaan lanjutan jembatan DiPul-Tetoat diketahui berlangsung selama 120 hari.

Editor: Labes Remetwa


Bagikan ini:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *