Kemah HUT Pramuka ke-63: Gudep Martha Tiahahu Malra Disebut Punya Daya Saing
Karel Renwarin membandingkan tingkat partisipasi dan kelengkapan atribut Pramuka di pedesaan dan perkotaan. Ia menyebut siswa-siswi atau anggota Pramuka Gudep Martha Tiahahu lebih responsif dan memiliki atribut lebih lengkap ketimbang peserta didik di kawasan Kota Langgur.
Langggur, wartaakurat.com – Gugus depan (Gudep) Penggalang Christina Martha Tiahahu, Kabupaten Maluku Tenggara (Malra), Maluku mengggelar perkemahan untuk memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Pramuka ke-63.
Kegiatan perkemahan ini berlangsung di lingkungan SMP Negeri 12 Kei Kecil dan diikuti 75 oleh siswa-siswi, selama tiga hari, 12-14 Agustus 2024.
Ketua Panitia Bumi Perkemahan Gudep Martha Tiahahu, Esterlina Elsoin mengatakan sudah hampir lima tahun kegiatan perkemahan Pramuka di SMPN 12 Kei Kecil tak digelar.
“Kegiatan perkemahan di SMP Negeri 12 Kei Kecil sudah dua kali dilaksanakan. Pertama kali digelar sekitar tahun 2019 dan di Agustus 2024 ini yang kedua kalinya,” ungkap Esterlina.
Menurut Ester, orang tua siswa dilibatkan dalam kegiatan perkemahan kali ini. Hal itu agar orang tua dapat mengetahui bakat dan kemampuan anak-anaknya.
Adapun anggota bumi perkemahan Gudep Martha Christina Tiahahu terbagi dalam tiga regu putra dan empat regu putri. Sedangkan untuk kegiatanya diisi dengan rutinitas perkemahan seperti bakti sosial, jelajah alam hingga penyalaan api unggun di tengah lapangan perkemahan.
Peserta bumi perkemahan juga dibekali dengan materi dan pelatihan teknis kepramukaan. Peserta dibimbing langsung oleh Andalan Kwartir Cabang Maluku Tenggara, Yanwarius Karel Renwarin. Selanjutnya, di hari penutup akan dilangsungkan pawai obor.
Sementara itu, Kepala Sekolah SMP Negeri 12 Kei Kecil Mikhael Dirwut Wokanubun menekankan, perkemahan Pramuka tersebut merupakan kegiatan ekstrakurikuler, sekaligus juga dalam rangka memperingati HUT Pramuka ke-63.
Ia berharap melalui kegiatan itu bisa meningkatkan intelektualitas dan kepribadian siswa-siswi SMPN 12 Kei Kecil menjadi lebih baik.
“Dengan kegiatan ini, diharapkan para siswa bisa meningkatkan prinsip hidup bertakwa kepada Tuhan YME, bertanggung jawab, jujur, cekatan dan berdikari serta berjiwa besar dalam membangun desa dan bangsa ini,” ucap Wokanubun.
Kolaboratif, Kompetitif dan Punya Daya Saing
Andalan Kwartir Cabang Maluku Tenggara, Yanwarius Karel Renwarin mengapresiasi peran dan kolaborasi orang tua, pendidik dan peserta didik dalam perkemahan Gudep Christina Martha Tiahahu, SMP Negeri 12 Kei Kecil. Karel bilang bahwa dukungan positif dari orang tua dan para guru untuk Gudep Martha Tiahahu sehingga perkemahan terlihat rapi dan menakjubkan.
Diketahui, orang tua siswa terlibat dalam membantu peserta perkemahan membangun dan menata area kemah di SMPN 12 Kei Kecil. Mereka juga turut menimbun dan membersihkan lingkungan sekolah.
“Saya melihat ada respon baik dari gugus depan Martha Tiahahu yang berpangkalan pada SMP Negeri 12 Kei Kecil di Ohoi Somlain. Respon dari anak-anak sangat baik sekali, terutama para guru yang punya andil besar dalam proses kegiatan,” kata Karel kepada wartaakurat.com, Senin (12/8/2024).
“Yang saya tahu, walaupun mereka (Gudep Martha Tiahahu) baru pernah melaksanakan kegiatan kepramukaan, ternyata anak-anak punya inisiatif dan juga keterlibatan dan kolaborasi antara para orang tua dengan peserta Pramuka itu sendiri, dalam membangun tenda dan kebersihan lingkungan. Itu baik sekali,” tambah dia.
Karel juga menilai, siswa-siswi SMPN 12 Kei Kecil sangat kreatif dan memiliki kemampuan mempuni untuk bersaing dengan pelajar di kawasan perkotaan. Hal itu, kata dia, diketahui selama dirinya memberikan pelatihan.
“Mungkin kurangnya adalah fasilitas dalam dunia pendidikan, tapi secara intelektualitas mereka mampu bersaing dengan teman-teman yang berada di perkotaan. Perkembangan yang saya lihat dalam melatih mereka itu, mereka hebat-hebat,” ujar Karel.
Karel lanjut membandingkan tingkat partisipasi dan kelengkapan atribut Pramuka di pedesaan dan perkotaan. Ia menyebut siswa-siswi atau anggota Pramuka Gudep Martha Tiahahu lebih responsif dan memiliki atribut lebih lengkap ketimbang peserta didik di kawasan Kota Langgur.
“Di kota, respon anak-anak terhadap ekstrakurikuler kepramukaan itu sendiri sangat minim, dibanding dengan adik-adik yang ada di kampung-kampung,” kata Karel.
“Sedangkan secara atribut, mereka (peserta Gudep di desa) lebih lengkap dibanding dengan di kota. Seperti halnya di Ohoi (desa) Somlain, yang saya dapati bahwa atribut dari topi, baret, pet, hasduk sampai tongkat itu mereka lengkap. Tiang-tiang bendera dan bendera, cikal maupun lambang Scout Pramuka Indonesia dan dunia itu mereka sediakan. Bahkan mereka punya bendera regu masing-masing ada, nah itu sangat luar biasa,” beber Karel.
Editor: Labes Remetwa
SMP N 12 Kei Kecil Batu api🔥