Maryadat Disindir Takut Ikut Debat dan Tak Punya Uang, Hencie: Itu Isu Saja Tapi …
Langgur, wartaakurat.com – Sejumlah kalangan warganet menyindir ketidakhadiran Paslon bupati dan wakil bupati nomor urut 1, Martinus Sergius Ulukyanan dan Ahmad Yani Rahawarin (Maryadat) dalam forum debat terbuka kedua Pilkada 2024 Maluku Tenggara di Jakarta.
Warganet menganggap Martinus-Yani tidak mengikuti debat kedua di Jakarta sebab takut berbicara di depan publik. Maryadat juga diduga sudah kehabisan dana sehingga tidak mampu memfasilitasi tim untuk mengikuti debat di Jakarta. Desas-desus lainnya menyebut Maryadat takut ke Jakarta karena kondisi keamanan.
“Takut salah bicara k apa,”
“Maryadat dana su habis ka apa,” demikian beberapa coletan warganet di medsos.
Tim Kampanye Pemenangan Paslon Maryadat, Hencie Balabun membantah sorotan isu tersebut. Ia menegaskan, tak ada rasa takut apapun dari Maryadat bersama tim pemenangan untuk tidak ikut debat di Jakarta.
“Itu hanya isu saja yang dibangun bahwa pasangan Maryadat takut hadir di Jakarta. Ketika ketemu dengan warga, Pak Martinus sudah sampaikan bahwa ‘kami tidak kaget ke Jakarta. Dalam proses merebut rekomendasi itu kami berporses di Jakarta. Jadi tidak ada ketakutan’,” kata Hencie kepada wartawan di Langgur, Sabtu (16/11/2024).
Sementara soal anggapan dana sudah habis, Hencie menanggapi santai. Dia bilang, itu hal mustahil karena sejauh ini Martinus-Yani masih mampu mengakomodir pergerakan tim dengan dana pribadi.
“Puji Tuhan Alhamdulilah, sampai hari ini baik Bapak Martinus Sergius Ulukyanan dan Bapak Ahmad Yani Rahawarin dalam memfasilitasi pergerakan di lapangan masih menggunakan logistik sendiri,” ujar Hencie.
Ia menegaskan bahwa untuk biaya akomodasi (penginapan dan makan minum) dan transportasi bagi peserta debat ditanggung oleh KPUD Kabupaten Maluku Tenggara. Sehingga soal dana, menurut Hencie, bukan hal yang perlu dikhawatirkan Maryadat.
Tetapi, lanjut diakui Hencie bahwa alasan mendasar Maryadat memilih tidak ikut debat kedua di Jakarta karena bukan dan atau tidak ada hal urgensi apapun. Kemudian, Maryadat bukanlah calon kepala daerah Jakarta melainkan Maluku Tenggara, sehingga debat wajib dilakukan di Maluku Tenggara. Selanjutnya, kondisi ekonomi daerah sedang tidak stabil.
“Kita kan difasilitasi oleh KPUD … yang menggunakan dana hibah dari APBD Pemda Maluku Tenggara. Kami (Maryadat) merasa berdosa kalau kami ikut debat di Jakarta di saat daerah ini sedang susah,” kata Hencie.
“Itu yang membuat kami lebih memilih tidak ikut debat. Kami lebih fokus bertemu dengan masyarakat, menerima keluh kesah, mendengar jeritan masyarakat. Itu yang paling penting dari pada debat di Jakarta,” tandas Hencie.
Acara debat terbuka kedua Pilkada 2024 Maluku Tenggara sendiri disiarkan langsung TVOne pada Jumat (15/11/2024), dengan mengangkat tema ‘Pembangunan Ekonomi hijau berbasis lingkungan hidup dengan memperhatikan pertumbuhan UMKM dan industri kreatif lokal, pengentasan kemiskinan serta konektivitas wilayah dengan optimalisasi keuangan daerah’.
Forum debat publik tersebut hanya diikuti oleh Paslon nomor urut 2 Djamaludin Koedoeboen-Willbrordus Lefteuw dan Paslon nomor urut 3 Muhammad Thaher Hanubun-Vialy Rahantoknam.