Utha Bicara Soal Peluang PDIP Usung Kader Sendiri di Pilkada Malra
Antara catatan kelam penghianatan, legitimasi hingga elektabilitas kandidat.
Langgur, wartaakurat.com – Bakal Calon Bupati (Bacabup) Maluku Tenggara Esebius Utha Safsafubun bicara soal sikap PDI Perjuangan (PDIP) yang lebih cenderung mengusung kader sendiri dalam kontestasi Pemilukada. Sebagai kader, dia pun penuh optimis bisa mendapat rekomendasi cabup dari PDIP.
“Kalau orang luar yang mendaftar, merasa optimis mendapat rekomendasi partai (PDIP). Maka saya kader yang kurang lebih sudah 28 tahun mengabdi di daerah ini melalui PDI Perjuangan, saya pasti lebih optimis,” kata Utha kepada wartawan usai mendaftar Bakal Calon Bupati (Bacabup) di DPC PDIP Maluku Tenggara, Selasa (30/4/2024).
Utha lanjut mengungkit memori kelam penghianatan sejumlah tokoh terhadap PDIP, baik di tingkat nasional maupun skala regional Maluku. Merujuk kondisi itu, ia lalu meyakini alasan rasional partai wong cilik yang kini lebih memproritaskan kadernya.
“Partai punya catatan terhadap kondisi politik nasional, politik di level Maluku, partai dikhianati dan dikecewakan. Jadi tentu sekarang ini mungkin euforia dalam PDI Perjuangan agak sedikit mengarah kepada kader, selama kader itu potensial. Tapi kalau tidak, partai ini juga partai rasional,” ucap Utha.
“Dia (PDIP) juga tidak akan memberikan dukungan kalau memang legitimasi, popularitas, elektabilitas dari kandidat yang bersangkutan terlampau rendah,” kata dia menambahkan.
Legislator PDIP itu mengklaim, seorang bakal calon kepala daerah bisa saja mendapat dukungan dari partai besutan Megawati Soekarnoputri ini. Asalkan, lanjut dia, si calon paham sistem penyelanggaraan pemerintahan dan lainnya.
“Kapasitas kemampuan akan diuji oleh tim penguji di DPP, jika yang bersangkutan tidak terlalu memahami penyelenggaraan pemerintahan dan lain sebagainya, partai tidak mungkin akan memberikan rekomendasi. Saya yakin itu. Sehingga sebagai kader, saya sangat optimis (mendapat rekomendasi PDIP),” ujar dia.
Utha kembali menekankan, PDIP adalah salah satu partai politik yang menginginkan kekuasaan (menjadi penguasa). Sehingga tidak mungkin kadernya diusung sebagai wakil penguasa.
Hal itu disampaikan Utha menanggapi pertanyaan wartawan soal andaikan dirinya didapuk menjadi bakal calon wakil bupati dari PDIP.
“Saya rasa PDIP selain partai politik, yang namanya partai politik juga punya ambisi untuk mendapat kekuasaan. Selagi masih ada calon potensial untuk 01 (calon kepala daerah), ngapain 02,” kata Utha.
Editor: Labes Remetwa