Tiga Hari Kampanye MSU-AYR: Soroti Keamanan, Tata Birokrasi
Langgur, wartaakurat.com – Calon bupati dan wakil bupati Maluku Tenggara nomor urut 1, Martinus Sergius Ulukyanan dan Ahmad Yani Rahawarin (MSU-AYR) banyak menyoroti soal keamanan, sistem birokrasi pemerintahan, pemulihan akses keuangan dan kesejahteraan ekonomi selama tiga hari kampanye di sejumlah kawasan.
Martinus-Yani memulai kampanye mereka dari desa ke desa di 4 kecamatan berbeda sejak 26 September 2024. Mulai dari Desa Debut, Kecamatan Manyeuw di hari pertama. Lalu tujuh desa di Kecamatan Kei Kecil Timur, hingga teranyar enam desa di pesisir barat Kei Kecil.
Dalam tiga hari itu, MSU-AYR sudah mengunjungi lebih dari 14 desa secara marathon. Martinus-Yani setidaknya menemukan sejumlah persoalan setelah berdialog bersama relawan dan warga di sana.
Dalam pertemuan di pesisir barat Kei Kecil, misalnya, warga banyak curhat soal kesulitan mereka dalam menjual hasil kebun dan kerajinan lokal di Pasar Langgur. Warga juga berkeluh kesah terkait minimnya akses pelayanan publik, terutama kesehatan di kawasan tersebut.
Persoalan serupa terungkap pula di beberapa lokasi kampanye sebelumnya. Belum lagi soal pemerataan pembangunan infrastruktur dan pemberdayaan sosial.
Martinus-Yani merespon. Mereka lalu bicara soal tekad dan gagasan penataan sistem birokrasi, pemulihan keuangan daerah dan ekonomi masyarakat, akses layanan publik, kesetaraan hak kelompok pemberdayaan.
“Kami akan melayani seluruh masyarakat tanpa terkecuali. Pelayanan akan dilakukan dengan sistem satu pintu, tidak ada pintu-pintu yang lain sehingga pelayanan kepada masyarakat bisa terkontrol dengan baik,” ujar Cabup Martinus Ulukyanan.
“Kepala-kepala dinas tidak akan lagi duduk manis di ruangan ber-AC, termasuk kami jika terpilih nanti memimpin Maluku Tenggara lima tahun mendatang. Tiap hari harus berada ditengah masyarakat, misalnya kepala dinas pertanian harus pastikan enbal ada di kebun warga,” kata dia menambahkan.
Mantan Sekretaris KPU Puncak Jaya, Papua itu sempat menyinggung soal penempatan dan kompetensi pejabat tinggi ASN di Kabupaten Maluku Tenggara. Ia juga kerap menyebut pemerintahan yang bersih dari KKN di lima tahun mendatang.
“Kepala-kepala dinas akan ditempatkan sesuai kompetensinya. KKN harus dibasmi, di pemerintahan kami nanti harus benar-benar bersih. Wakil bupati hingga pimpinan dinas akan diberikan wewenang sesuai tupoksinya,” ucap MSU.
Gagasan pemerintahan yang bersih terus didengungkan pasangan Maryadat selama tiga hari berkampanye. Cabup Martinus bahkan mengklaim tak segan-segan akan mencopot penjabat pemerintahan desa dan kecamatan yang nakal, jika pasangan Maryadat terpilih nanti.
Dalam lawatan tiga hari itu, Martinus-Yani sering juga menyoroti soal stabilitas keamanan dan ketertiban di Bumi Larvul Ngabal. Cabup Martinus bahkan sempat mempertanyakan zonasi keamanan, sebab Maluku Tenggara disebut-sebut sebagai daerah rawan konflik.
“Siapa bilang Maluku Tenggara masuk zona merah. Maluku Tenggara ini sebenarnya daerah aman, tidak seperti di papua. Konflik-konflik yang ada sekarang ini sengaja dibiarkan, ada otak (dalang) dibalik kekacauan selama ini,” ungkap Martinus.
Martinus-Yani pun bertekad membasmi tindak kejahatan dan membangun Maluku Tenggara yang damai, tanpa konflik apapun dalam lima tahun kedepan.
“Kalau tiap hari kita hanya pusing urus orang-orang yang bikin kacau, pembangunan seng (tidak) akan berjalan baik. Orang-orang pengacau seperti itu harus diusir keluar dari daerah ini” tandas Martinus.
Tiga hari berlalu, Martinus-Yani setidaknya sudah menyampaikan gagasan visi misi mereka terhadap tingkat kompleksitas permasalahan sosial kemasyarakatan di Maluku Tenggara.
Pasangan Maryadat sendiri mengusung visi terwujudnya Maluku Tenggara maju, sejahtera, damai, cerdas dan bermartabat.