Menilik Arah Koalisi PAN dan PDI-P di Pilkada Malra 2024

0
Ilustrasi koalisi partai dalam Pilkada Malra 2024.

Ilustrasi koalisi partai dalam Pilkada Malra 2024.

Kedua partai memiliki rekam jejak pilihan politik berbeda.


Langgur, wartaakurat.com – Arah koalisi partai Partai Amanat Nasional dan PDI Perjuangan di Pemilihan kepala daerah atau Pilkada Maluku Tenggara (Malra) 2024, masih misteri. Dua partai fenomenal ini belum bisa memutuskan apakah bersama ataukah membangun sekutu sendiri-sendiri.

Sejauh ini, baik PAN maupun PDI-P terkesan masih menjajaki tabir polarisasi ideologi, sembari mendayung asa menjaring kandidat pasangan calon terbaik untuk diusung maju dalam arena Pilkada 2024.

Runut kisah PAN dan PDI-P dalam tiga periode terakhir Pilkada Malra. Dua parpol tersohor ini tercatat selalu berada di kubu berlawanan.

Sebut saja Pilkada 2008-2013, PAN berkoalisi dengan Partai Pelopor usung pasangan Muhammad Thaher Hanubun-Patris Wee. Sementara PDI-P mengusung pasangan Herman Adrian Koedoeboen-Nicodemus Welikin.

Adapun masing-masing pasangan calon yang diusung dua partai ini pada periode itu kalah.

Setelahnya, periode 2013-2018, PAN kembali mendukung Muhammad Thaher Hunubun-Gery Habel Hukubun (TEGAR) sebagai Cabup dan Cawabup. Sedangkan PDI-P dukung pasangan Andreas Rentanubun-Yunus Serang (AYU).

Di periode itu, pasangan AYU menang mutlak dengan presentasi lebih dari 60 persen tempat pemungutan suara.

Lalu di periode 2018-2023. PAN bergabung dalam track koalisi PKB, PKS dan Gerindra mengusung duet Muhammad Thaher Hanubun dan Petrus Beruatwarin (MTH-PB). Sedangkan PDI-P mengusung pasangan Esebius Utha Safsafubun-Abdurrahman Matdoan (UTAMA).

Pada periode ini, PAN bersama kawan-kawan berhasil menghantar MTH-PB meraih kemenangan.

Menilik catatan tersebut, kedua partai memiliki rekam jejak pilihan politik berbeda. Dari tiga rekam jejak itu juga, terlihat baik PAN maupun PDIP hanya sekali bisa menghantar kemenangan untuk pasangan calon yang diusung atau didukung.

Tahapan Pilkada Malra 2024 pun sudah dimulai.  Mungkinkah arah politik PAN dan PDIP di tiga periode silam akan berulang, ataukah akan bersekutu?

Akankah PAN kembali mengusung MTH dan PDIP mengusung Esebius Utha Safsafubun (EUS), ataukah justru berubah arah mengusung kandidat lain. Entahlah, semua bak misteri ilahi.

Seperti diketahui, selain MTH dan EUS, sejumlah bakal cabup juga sudah mendaftar di dua partai ini. Ada Martinus Sergius Ulukyanan (MSU), Veky Sunthie (VS), Felix Bonu Tethool (FBT) dan Indra Batara Warbal (IBW).

Alasan PAN dan PDI-P Belum Tentukan Koalisi

Ketua Tim Penjaringan Cabup-Cawabup PDIP Malra Levinus Warbal menegaskan internal partainya saat ini belum dapat menentukan arah koalisi. Hal serupa juga diutarakan Ketua Tim Penjaringan PAN Delon Rawul. Apa alasannnya?

Menurut Warbal dan Rawul bahwa koalisi partai bukan ditentukan sendiri oleh pimpinan-pimpinan partai, tetapi atas kehendak atau kepentingan pasangan calon kepala daerah.

“Ideologi kami (PDIP) adalah ideologi pancasila. Tentu, ada banyak teman-teman partai yang lain, silahkan kandidat untuk berkomunikasi untuk mendapatkan rekomendasi dari partai-partai tersebut. Pada prinsipnya kami berkomunikasi dengan semua partai yang ada di Republik Indonesia,” kata Levinus kepada wartakurat.com, Kamis (25/4/2024).

“Kami belum bisa berkoalisi, karena prinsipnya bakal calon itu yang menentukan koalisi dengan partai mana. Kecuali hari ini PAN mengusung kader-kader dari PAN, ya itu kita sudah harus mengatur koalisi. Sebab yang bisa mengatur koalisi itu adalah bakal calon sendiri,” jelas Delon.

Mereka juga menyebut terbuka untuk tawaran koalisi dengan parpol lainnya. Sebab, saat ini formasi bakal Cabup dan Cawabup masing-masing tengah berproses.

Dengan begitu, peluang koalisi pun masih terbuka hingga partai politik mendaftarkan para kandidat ke KPU.

Editor: Labes Remetwa


Bagikan ini:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *