Malra Diterpa Gejolak Pemilu 2024, Jasmono: Lawan Provokator

0
Pj. Bupati Malra Jasmono meninjau gedung Kantor KPUD Maluku Tenggara seusai pelepasan huwear (sasi), Selasa (12/3/2024). Foto: Diskominfo Malra

Pj. Bupati Malra Jasmono meninjau gedung Kantor KPUD Maluku Tenggara seusai pelepasan huwear (sasi), Selasa (12/3/2024). Foto: Diskominfo Malra

Jasmono berpesan agar masyarakat tidak mudah terprovokasi oleh isu-isu pemecah belah kesatuan dan gangguan keamanan. 


Langgur, wartaakurat.com – Tahapan rekapitulasi dan penghitungan suara di tingkat Kabupaten Maluku Tenggara (Malra) oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah selesai pada Senin (12/3/2024). Berbagai gejolak pun turut menyertai proses tersebut.

Persoalan paling mencolok menjelang akhir rekapitulasi suara di Malra adalah akses Jalan Sudirman Langgur dipalang, pemasangan sasi adat (Huwear), dan upaya pembakaran gedung KPU Malra oleh orang tak dikenal (OTK). Beruntung, pembakaran dapat dicegah sehingga tidak meluas, begitu juga pemalangan jalan dan sasi telah dicabut pada Selasa malam.

Pj. Bupati Malra Jasmono dalam keterangan pers Diskominfo menyatakan kondisi kamtibmas di Malra pasca pemilu 2024 semakin kondusif. Atas situasi tersebut, Penjabat Bupati mengajak seluruh komponen masyarakat untuk bersama-sama menjaga stabilitas kamtibmas. 

Apalagi, kini Umat Kristiani tengah berada pada masa Pra Paskah dan Umat Muslim menjalani Ibadah Puasa di Bulan Suci Ramadhan 1445 Hijriah/2024 Masehi. 

Jasmono pun lanjut berpesan agar masyarakat tidak mudah terprovokasi oleh isu-isu pemecah belah kesatuan dan gangguan keamanan. 

“Mari sama sama dengan semangat falsafah hidup ain ni ain, vuut ain mehe ngifun manut ain mehe ni tilur, kita lawan provokator yang ingin menghancurkan tatanan hidup orang basudara di Bumi Evav Malra. Terutama pada bulan Ramadhan dimana umat Muslim sedang menjalankan ibadah puasa dan umat Kristiani menjalankan masa Pra Paskah,” pesan Jasmono.

Jasmono  juga menghimbau masyarakat Malra untuk segera melaporkan ke Kepolisian, jika mengetahui informasi dan menemukan orang atau kelompok orang yang secara sengaja mengganggu stabilitas keamanan dan ketertiban. Hal ini, kata dia, agar oknum-oknum pembuat onar dapat ditindak tegas.

“Mari kita bangun citra daerah ini sebagai daerah yang damai untuk menjamin penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan dan pelayanan publik. Kita ciptakan Maluku Tenggara menjadi daerah yang ramah terhadap investor, sehingga kita dapat menggerakan perekonomian daerah yang dapat memberikan dampak bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat,” tandas Jasmono.

Bagikan ini:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *