ECF 2024 di Malra Diharapkan Dongkrak Wisata dan Bentengi Arus Globalisasi

0
Tibe One Ukulele tampil dalam acara pembukaan Evav Culture Festival (ECT) 2024 di Halaman Kantor Bupati Malra, Selasa (11/6/2024). Foto: Gerry Ngamel

Tibe One Ukulele tampil dalam acara pembukaan Evav Culture Festival (ECT) 2024 di Halaman Kantor Bupati Malra, Selasa (11/6/2024). Foto: Gerry Ngamel

Evav Culture Festival 2024 di Maluku Tenggara disebut-sebut merupakan event budaya lokal perdana atau baru pertama digelar di Maluku Tenggara. Festival ini diprakarsai oleh Dinas Kebudayaan Malra dan diikuti oleh sejumlah seniman, budayawan, dan komunitas seni di Malra.


Langgur, wartaakurat.com – Pj. Bupati Maluku Tenggara (Malra) Jasmono menegaskan, Festival Budaya Kei atau Evav Culture Festival (ECF) 2024 bukan sekadar seremonial belaka. Ia menganggap festival perdana ini merupakan wujud syukur, sekaligus juga sebagai kekuatan pariwisata dan benteng pertahanan khazanah budaya lokal Kei.

“Melalui festival ini kita berharap dapat menumbuhkan rasa cinta dan bangga terhadap budaya kita sendiri, yang pada akhirnya menjadi benteng pertahanan kita dari arus globalisasi yang dapat mengikis budaya lokal,” ujar Jasmono dalam sambutannya yang dibacakan Pj. Sekda Nicodemus Ubro pada Open Ceremony ECF 2024 di Lapangan Upacara Kantor Bupati Malra, Selasa (11/6/2024) malam.

Jasmono menilai, khazanah budaya Kei di Malra takan lekang dan tergerus zaman bila terus dijaga dan dilestarikan. Salah satunya melalui Festival Budaya Kei yang berpijak dari kekuatan kearifan lokal yang membumi.

Event ini juga, lanjut kata dia, merupakan ajang silahturami dalam mempererat tali persaudaraan antar warga di Bumi Larvul Ngabal.

“Dengan adanya berbagai kegiatan budaya, kita dapat saling mengenal keberagaman yang ada di daerah ini. Keberagaman ini menjadi kekuatan dalam membangun masyarakat yang harmonis dan sejahtera,” terang Jasmono.

Evav Culture Festival 2024 di Maluku Tenggara disebut-sebut merupakan event budaya lokal perdana atau baru pertama digelar di Maluku Tenggara. Festival ini diprakarsai oleh Dinas Kebudayaan Malra dan diikuti oleh sejumlah seniman, budayawan, dan komunitas seni di Malra.

“Terima kasih untuk semua elemen yang telah mendukung dan berpartisipasi dalam festival ini. Antusias ini adalah motivasi terbesar bagi kami (Pemkab Malra) untuk terus menyelenggarakan acara yang lebih baik di masa depan,” ucap Jasmono.

Ia juga berharap melalui festival ini dapat memicu minat wisatawan untuk hadir dan menikmati sensasi keindahan budaya lokal Kei di Malra.

“Mari bersama kita banggakan budaya (Kei) kepada dunia,” pungkas Jasmono.

Editor: Labes Remetwa


Bagikan ini:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *