Disperindagnaker Malra Anggarkan Rp78,1 Juta untuk Pasar Murah Idul Adha 1445 Hijriah
Disperindagnaker Malra menargetkan sembako subsidi pada pasar murah Idul Adha menyasar 300 kepala keluarga di Maluku Tenggara.
Langgur, wartaakurat.com – Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Ketenagakerjaan Kabupaten Maluku Tenggara (Disperindanaker Malra) menggelontorkan anggaran Rp78.150.000 untuk belanja langsung kebutuhan pasar murah Idul Adha 1445 Hijriah. Anggaran ini terdiri dari perjalanan dinas dalam daerah hingga subsidi sembako bagi masyarakat.
Disperindagnaker Malra mencatat, biaya perjalanan dinas dalam daerah untuk 15 orang sebesar Rp6.750.000, Transportasi dua kali Rp1.200.000, sewa tenda Rp450.000, cetak spanduk Rp1.200.000 dan ATK Rp550.000.
Sementara untuk anggaran belanja satu paket sembako mencapai Rp68.000.000. Adapun dalam paket sembako tersebut mencakup enam komoditi yang disubsidi diantaranya 5.000 kg beras senilai Rp6.000/kg, 2000 kg gula Rp8.500/kg, 2000 liter minyak goreng Rp6.000/liter, 300 rak telur sebesar Rp20.000/rak, 100 kg bawang merah Rp15.000/kg, dan 100 kg bawang putih Rp15.000/kg.
Keenam komoditi pokok itu kemudian dijual dengan harga bervariasi. Seperti beras sebanyak dijual dengan harga Rp10.000/kg, gula sebesar Rp10.000/kg, minyak goreng Rp10.000 kg, telur Rp45.000/rak, bawang merah Rp35.000/rak dan bawang putih Rp35.000/rak.
Disperindagnaker Malra menargetkan sembako subsidi tersebut menyasar 300 kepala keluarga di Maluku Tenggara.
Kepala Dinas Perindagnaker Malra M. Arsyad Jabkenjanan menuturkan untuk mencapai target itu maka warga pembeli wajib menunjukan KTP dan kartu keluarga.
“Kita prioritaskan untuk warga Maluku Tenggara, jadi kita tetap pakai KTP dan kartu keluarga. Semua masyarakat yang ada di Malra, baik muslim dan non muslim, kita layani,” kata Arsyad kepada wartawan di sela-sela kegiatan pasar murah, Minggu (16/6/2024) pagi.
Ia menambahkan pembelian sembako di pasar murah tersebut juga menggunakan kopun belanja. “Kita pakai kupon, jadi beras itu bisa (didapatkan) empat sampai lima (kilogram). Gula 10 kg dan minyak goreng 5 kg, ditambah dengan bawang itu satu satu kilo,” sebut Arsyad.
Sementara itu, Pj. Bupati Malra Jasmono menyatakan, pasar murah rutin dilakukan di Malra setiap hari-hari besar keagamaan. Sebab, diketahui menjelang hari raya keagamaan, harga-harga sembako naik drastis dan berimbas pada daya beli masyarakat.
“Menjelang hari raya besar keagamaan itu biasanya harga kebutuhan pokok akan meningkat, karena permintaan yang sangat tinggi. Oleh karena itu sebagai bentuk perhatian pemerintah kepada masyarakat, kita lakukan operasi pasar murah yang bersubsidi,” kata Jasmono saat membuka gelaran pasar murah Idul Adha 1445 Hijriah di Kawasan Terminal Pasar Langgur.
“Artinya ada intervensi pemerintah daerah untuk membantu masyarakat agar dapat membeli kebutuhan pokok yang terjangkau,” terang Jasmono.