Belasan Rumah dan Menara Gereja di Malra Rusak Diterjang Puting Beliung

0
Potret rumah warga di Desa Sather, Kecamatan Kei Besar Selatan yang rusak dihantam puting beliung, Jumat pagi (15/3/2024). Foto: Istimewa

Potret rumah warga di Desa Sather, Kecamatan Kei Besar Selatan yang rusak dihantam puting beliung, Jumat pagi (15/3/2024). Foto: Istimewa

Dua hari beruntun, puting beliung mengobrak-abrik rumah warga.


Langgur, wartaakurat.com – Angin puting beliung menerjang tiga desa di wilayah Pulau Kei Besar dan Kei Kecil, Kabupaten Maluku Tenggara, Maluku, dalam dua hari beruntun, Kamis-Jumat (14-15/3/2024). 

Belasan rumah dan satu bubungan menara Gereja Katolik dikabarkan rusak akibat bencana tersebut.

Mengutip Kabartimurnews.com, amukan puting beliung pertama menghantam Desa Ohoiel, Kecamatan Kei Besar pada Kamis (14/3/2024) sekitar pukul 17.20 WIT. Hembusan puting beliung di Desa Ohoiel mengakibatkan tiga rumah warga rusak parah, sementara sejumlah rumah lainnya rusak ringan.

“Akang kejadian begitu cepat, tiga rumah rusak barat,” ungkap Maikel Fernatubun seperti dilansir Kabar Timur.

Satu hari kemudian, bencana serupa kembali mengobrak-abrik rumah-rumah warga di Desa Sather, Kecamatan Kei Besar Selatan.

Kejadian pada Jumat pagi itu tidak menelan korban jiwa, tetapi tercacat ada 15 rumah warga di kawasan pesisir Desa Sather mengalami kerusakan sedang hingga berat.

“Rumah-rumah ini (di Desa Sather) rusak cukup parah. Ada yang rusak parah dan sedang,” ungkap Enos Jamlaay, Warga Desa Sather kepada wartawan melalui telepon seluler.

Enos menyebut, puting beliung yang melanda Desa Sather berdurasi cukup lama, sekitar satu jam. “Sekitar pukul 08.00 WIT hingga 09.00 WIT, Jumat pagi tadi,” kata Enos.

Sementara itu, di Wilayah Kei Kecil, bubungan menara lonceng Gereja Katolik Santa Perawan Maria Hati Tak Bernoda Langgur juga dikabarkan roboh diterpa puting beliung. Menurut pengakuan warga, kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 06.30 WIT.

Potret bubungan menara lonceng Gereja Katolik Santa Perawan Maria Hati Tak Bernoda Langgur yang roboh diterpa puting beliung. Foto: Gerald Leisubun
Potret bubungan menara lonceng Gereja Katolik Santa Perawan Maria Hati Tak Bernoda Langgur yang roboh diterpa puting beliung. Foto: Gerald Leisubun

“Kejadian itu sangat cepat. Saat itu angin kencang dan juga hujan, sekitar tiga detik saja topi (bubungan) menara itu patah dan jatuh,” tutur Warga Desa Langgur Yanes Savsavubun seperti dilansir MalukuPost.com.

Diketahui, terdapat dua menara berdiri megah tepat di sisi selatan dan utara Gedung Gereja Kon Katedral Langgur itu. Bubungan menara yang roboh adalah yang berada di sisi utara.

Bagikan ini:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *