Alumni Mudika HKY Ambon dan Misi Sosial Gereja
Alumni Mudika Paroki HKY Ambon secara resmi mendeklarasikan diri sebagai organisasi kepemudaan yang berorientasi kepada gereja dan masyarakat, dengan konsep persaudaraan “One for all, all for one” secara spiritualitas, cinta kasih, pemberdayaan SDM dan ekonomi.
Langgur, wartaakurat.com – Persaudaraan Alumni Mudika (PAM) Paroki Hati Kudus Yesus (HKY) Ambon sukses menggelar pengukuhan dan rapat kerja pertama, pada 12-13 April 2024 kemarin di Kota Ambon, Maluku. Kegiatan ini melibatkan puluhan anggota, dan dihadiri langsung oleh Uskup Diosis Amboina Mgr. Seno Ngutra.
Alumni Mudika Paroki HKY Ambon secara resmi mendeklarasikan diri sebagai organisasi kepemudaan yang berorientasi kepada gereja dan masyarakat, dengan konsep persaudaraan “One for all, all for one” secara spiritualitas, cinta kasih, pemberdayaan SDM dan ekonomi.
“Orientasi dari organisasi ini bertumpu pada gerakan pelayanan atau bakti sosial, baik kepada gereja maupun masyarakat umum. Kami juga berfokus pada pengembangan spiritualitas dan prestasi orang muda katolik, serta pemberdayaan ekonomi umat di paroki dan anggota Alummi Mudika HKY,” ungkap Ketua Umum PAM HKY Ambon, Hendrik Renhungan kepada wartaakurat.com di Langgur, Kamis (18/4/2023)
Persaudaraan Alumni Mudika HKY Ambon sendiri muncul dari inisiatif para alumni periode 1998-2007, yang secara kebetulan bertemu melalui sebuah group whatsapp. Pertemuan itu pun didasari sepeninggalan salah mantan Ketua Mudika HKY Ambon, tepatnya pada Juni 2023.
Bermula dari situ, mereka lalu terdorong untuk kembali memupuk kekerabatan dan memperkokoh persekutuan dengan Paroki Hati Kudus Yesus Ambon. Paroki HKY Ambon sendiri merupakan tempat dimana para alumni ini tumbuh dan berkembang, baik secara iman, karakter dan kompetensi diri.
“Berdirinya organisasi ini berawal saat mantan Ketua Mudika HKY, Vury Sadubun meninggal. Kami bentuk whatsapp group dan berdiskusi untuk membuat sumbangan bagi almarhuma. Setelahnya, kami bersepakat membentuk organisasi alumni ini,” tutur Ko Hen, sapaan akrab Hendrik.
Kepengurusan Alumni Mudika HKY Ambon dikukuhkan oleh Pastor Paroki HKY Ambon RP. James Billiacarlos, di Gereja HKY Batu Gantung Ambon, Jumat (12/4/2024). Sehari kemudian, tepatnya pada 13 April 2024 dilakukan rapat kerja.
Adapun pengurus PAM HKY yang dikukuhkan yakni Hendrikus Renhungan menjabat sebagai ketua umum, Wakil Ketua Emilianus Jimmy Ell, Sekretaris Maria Dyah Esomar, Wakil Sekretaris Jakobus Anakletus Rahayaan, Bendahara Rafela Suarlembit.
Kabid Ekonomi Iwan Wee, Kabid Kerohanian Didima Watunglawar, Kabid Pemberdayaan SDM Yosef D. Saragih, Kabid Himas dan Kerjasama Willem Sarfunin, Kabid Hukum Fransina M. Rahaor, Kabid Bidang Sosial dan Politik Constantinus Kolatfeka.
Aksi Sosial dan Karya Perutusan Gereja
Dalam perjalanannya, para Almuni Mudika HKY telah melakukan sejumlah kegiatan amal, seperti memberikan bantuan sembako kepada umat di Paroki HKY dan panti asuhan di wilayah Kudamati, Ambon.
Mereka juga berziarah ke makam Mgr. Andreas Peter Cornelius Sol, RP. Wilhemus Zomer dan Pastor A. Setitit, MSC.
Aksi sosial itu dilakukan bertepatan dengan pesta perak 25 tahun Paroki HKY Ambon, 8 September 2023.
“Saat ulang tahun paroki kemarin, kami (Alumni HKY) dari setiap wilayah berkumpul di Ambon. Kami melakukan aksi-aksi sosial dan mengikuti kegiatan pesta perak itu,” ujar Hendrik.
Tak sampai disitu, pada 12 April 2024 kemarin, aktivis muda-mudi katolik (Mudika atau kini dikenal dengam OMK) ini kembali berdonasi untuk Paroki HKY Ambon dan Keuskupan Amboina. “Sumbangan yang kami berikan kepada keuskupan ini, untuk membantu bapak uskup dalam melakukan pelayanannya ke wilayah-wilayah terpencil,” kata Ko Hen.
Selanjutnya, pada 14 April 2023, Alumni Mudika HKY Ambon juga melakukan karya perutusan bersama sang pembina RP. La Edi di Stasi Labuan Pulau Tujuh, Paroki Santo Yohanis Penginjil Masohi, Maluku Tengah.
Hen berharap, PAM HKY Ambon dapat terus tumbuh dan berkembang menjadi organisasi kepemudaan, yang bernaung dibawah Keuskupan Amboina.
“Saat ini, pelayanan kami (AMP HKY) masih dalam lingkaran paroki saja. Tapi kedepan, kami mungkin bisa menjadi organisasi yang bergerak lebih luas dibawah naungan keuskupan. Kami akan selalu siap untuk melaksanakan misi sosial gereja katolik ditengah umat dan masyarakat,” pungkas Hendrik.